Kutai Timur – (26/04/2025), Badai silaturahmi dan gelombang kepedulian yang luar biasa akan menghantam seluruh penjuru Kutai Timur saat Keluarga Besar Muhammadiyah menggelar Syawalan Akbar 1446 H yang diprediksi akan menggemparkan seluruh masyarakat dengan tema revolusioner “Syawalan Berkemajuan, Bergerak Bersama Membangun Kepedulian.”

Ledakan semangat silaturahmi ini akan mengguncang Pesantren Ar-Raihana MBS Putri, Kutai Timur pada Sabtu, 26 April 2025 / 27 Syawwal 1446 H, mulai pukul 08.00 hingga 11.30 WITA. Di bawah komando tangguh Dr. M. Iffan Fanani, Ak, MSM, CIA, CA selaku Ketua Panitia, ratusan peserta diperkirakan akan membanjiri lokasi acara.

“Kita bukan sekadar menggelar pertemuan biasa, tetapi menciptakan tsunami kepedulian yang akan menerjang batas-batas individualisme di masyarakat,” ungkap Dr. Iffan dengan berapi-api saat dihubungi melalui telepon.

Bahkan guyuran hujan pagi yang membasahi bumi Kutai Timur tak mampu memadamkan kobaran semangat para penggembira yang datang berbondong-bondong. Lautan manusia tetap bergelombang menuju lokasi acara, menerjang derasnya hujan dengan tekad membaja. Mereka seolah digerakkan oleh kekuatan dahsyat solidaritas yang tak bisa dibendung oleh tantangan alam sekalipun.

Keamanan acara akbar ini dipagari dengan benteng kokoh berupa barisan KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda  Muhammadiyah) dan Tapak Suci yang siaga dengan kewaspadaan level tertinggi. Layaknya benteng baja yang tak tertembus, mereka bersiaga di setiap sudut lokasi, memastikan gelombang kebaikan ini berlangsung tanpa gangguan sedikitpun. Formasi mereka yang rapi dan ketangguhan sikap siaga mereka menjadi pemandangan mengesankan tersendiri bagi para tamu yang hadir.

Pada kesempatan bersejarah ini, Machnun Uzni, S.L.Kom. akan mengguncang kesadaran hadirin dengan pidatonya yang membakar semangat tentang “Silaturahmi Dan Nilai Solidaritas Kemanusiaan.” Beliau  membawa pesan yang akan mendobrak sekat-sekat perbedaan dan membangun jembatan persaudaraan yang tak tergoyahkan.

Gemuruh tepuk tangan menggema memenuhi atmosfer acara ketika murid-murid cilik TK ABBA tampil dengan tarian yang begitu memukau. Gerakan-gerakan mereka yang lincah dan enerjik seperti menyedot seluruh perhatian hadirin, menciptakan decak kagum yang meledak di setiap sudut ruangan. Penampilan mereka bagaikan oase kebahagiaan yang menghipnotis semua mata yang memandang.

Tak ketinggalan, santriwati MBS Putri Ar-Raihana membawakan pidato tiga bahasa tentang Palestina yang menggetarkan jiwa setiap pendengar. Kata demi kata yang mereka lontarkan bagaikan peluru yang menembus langsung ke jantung nurani hadirin, membangkitkan gelombang empati yang membuncah untuk saudara-saudara di Palestina. Rangkaian kalimat mereka dalam bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris seolah menjadi palu keadilan yang menghantam kepekaan sosial setiap orang yang hadir.

Puncak kemegahan acara ini semakin sempurna dengan penampilan teater dari MSB Putra yang mengangkat kisah perjuangan rakyat Palestina. Panggung seolah berubah menjadi medan pertempuran yang nyata, dengan akting para santri yang begitu menghujam sanubari, membuat banyak hadirin tak kuasa menahan air mata. Pertunjukan ini bukan sekadar tontonan, tapi cambuk kesadaran yang mencambuk batin setiap orang tentang penderitaan saudara seiman di tanah yang terkoyak perang.

“Silaturahmi bukanlah ritual kosong, tetapi mesin penggerak revolusi sosial yang mampu menggempur tembok-tembok pemisah di antara kita,” kata Machnun dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi.

Mega-acara ini semakin meriah dengan kehadiran Ketua PDM H. Suyuti yang akan memberikan sambutan monumental. Sementara itu, kehadiran Bapak Dirman mewakili Bupati Kutai Timur H. Ardiansyah Sulaiman akan memberikan keynote speech yang diprediksi akan menjadi kompas arah pembangunan kepedulian di Kutai Timur.

Gerakan silaturahmi akbar ini tidak berhenti pada berjabat tangan dan berbagi makanan, namun melampaui batas-batas tradisional untuk menciptakan gelombang perubahan sosial yang dahsyat, termasuk menggalang dukungan membara untuk Palestina.

“Momen syawalan ini bukan hanya tentang memaafkan, tapi menciptakan badai kepedulian yang akan menggulung segala bentuk ketidakadilan dan kesenjangan,” tegas salah satu panitia dengan penuh semangat.

Para undangan dan seluruh warga Muhammadiyah diharapkan untuk menghadiri acara monumental ini, karena setiap kehadiran akan menambah dasyatnya gelombang perubahan yang akan membawa Kutai Timur ke level kepedulian yang belum pernah terjadi sebelumnya.Red (A.S)